Banner

Senin, 30 Juli 2012

Be Your Girlfriend (FF)

Yaa~ ini adalah pertama kalinya Hakase bikin FF, nah semoga kalian suka yaaa~ :D

Check it Out~




Title : Be Your Girlfriend
Genre : Romance, Comedy,Friendship
Pairing : Tsumugi Freecss (Me) & Yesung.
Chapter : 1/2
Aku berjalan di bwah phon Sakura yang tngah bermkaran. Pgi itu bgitu hening,yg terdengar hanyalh suara smilir angin msim semi dan nyanyian burung". "Haah, ini dia yang ku perlukan" ucap ku, "Tsumugi Freecss!" panggil sseorang, akupn sgera mnoleh kbelakang dan ternyata itu adalah.. "Lee Ji Eun" ucap ku "Knpa masih mmanggilku dgn nama itu? Seharusnya kau panggil IU" Ji Eun,eh IU mmbritahu ku "Mianhae.." pinta ku "Nggak apa kok, lain kali jgn d ulangi lgi ya" pesan IU "Ne. Oiya,kalo ga slah sbentar lg kmu debutkn?" tanya ku "Ne, do'akan agr ak sukses ya" pinta IU "Of Course Unnie~" ucap ku.

------

Jam plajaran tlh slesai,sluruh siswa berlarian kluar klas. Aku dduk seorang diri d bangku taman. "IU,sdng latihn.. alhasil aku sendirian.." keluh ku,ku pandangi lngit biru yg bersih tnpa awan sedikitpn. "Meliht apa?" tanya sseorng "Ah! Kau! Jongwoon!" seru ku "Sstt! Jangan berteriak sperti it Babo!" ucapnya sambil menyenyil dahi ku "Auch! Kau!" seru ku kesal "Itu hukuman krna kau berteriak d dpn ku dan mmanggil ku Jongwoon!" ucap Jongwoon mksd ku Yesung "Mianhae Oppa.." pinta ku lesu, Yesung tersenyum kcil. "Aku tw ap yg kau fikirkn saat ini" ucap Yesung smbari dduk d smping k "Apa it?" tnya ku "Kau sdng berfikir, kapan aku bsa debut sperti IU?. Aku benar bukan?" terka Yesung "Ne,kau benar. Tapi,bgaimn kau bsa tw?" tnya ku bingung "Tentu sja,karna slama in kau bkerj kras untk bsa debut. Tp kau selalu gagal" jwb Yesung, aku menghela nafas "Haah,kau benar" keluh ku
"Aku mmang slalu bnar" kata Yesung dgn bangga "Huu! Sombong!" ledek ku "Hei! Tdk sopan!" bentak Yesung "Lihat sja nnt, jk ak sdh debut. Akn k kalahkn kau!" ancam ku "Hahaha! Kau tidak akn pernh bsa debut, Babo!" ledek Yesung "Kita lihat saja nnt!" ucap ku mantap "Jka kau bs debut, ak akn mminta mu untk mnjadi Pacar ku! Bagaimana?" tantang Yesung "Okey! Pegang kata2 mu itu!" ucap ku. Kami berdua lngsng berbalik arah, dan beranjak pergi dr taman it.

----------

"Dasar sombong! Lihat sja nnt! Ku buat malu dia!" gerutu ku "Yaa, Mugi-chan. Knapa kau menggerutu?" tnya Park Jinyoung, guru ku "Eh.. Aniya, Seonsaeng.." jwb ku "Kau hbis bertengkar dgn Yesung ya?" tanyanya lagi "Ne... Seonsaeng.." jwb ku lgi "Hum.. Kau jga hbis bertaruh dgn Yesungkn?" tnyanya lagi "Bo?! Bagaimana Seongsaeng bsa tau?" ak balik bertnya "Tntu sj ak tau" jwbnya bangga "Anda menguping ya?!" tuduh ku "Um, tidak. Hnya kbetulan lewt sja" jwbnya "Bohong!" bantah ku "Sudahlah! Lihat IU sdh slesai ltihn. Byee" ucapnya sambil beranjak pergi. Akupn berbalik badn krna ad sseorng yg mmanggil nma ku "Mugi-chan!" sapa IU "Annyeonghaseo~" sapa ku "Ada apa?" tnya IU "Tidak, sdhlh. Mari kita plng. Kajja!" ajk ku "Kajja" tambah IU

Ku rebahkan tubuh ku di tempat tidur yang empuk, jujur aku masih sebal kepada Yesung. “Dia itu terlalu sombong!” gerutu ku sambil melemparkan bantal ke meja belajar ku, tiba-tiba secarik kertas jatuh dari meja belajar ku itu.. “Apa itu?” Tanya ku dalam hati. Akupun beranjak dari tempat tidur dan segera mengambil kertas itu, ku buka kertas tersebut dan “Inikan.. lagu yang di buatkan Yesung untuk ku” gumam ku, tanpa ku sadari tangan ku bergerak mengambil gitar yang terletak di samping tempat tidur ku, akupun mulai memainkan lagu itu. Lagu ini cukup sederhana, tetapi memiliki sejuta kenangan. Lagu ini Yesung ciptakan ketika aku berulang tahun ke 12, saat itu aku sedang menangis tersedu-sedu karena aku di lempari telur oleh teman-teman ku.
#Flashback#
Dengan tubuh berbalut tepung dan telur, aku menangis tersedu-sedu di bawah pohon, tiba-tiba saja seorang anak laki-laki berdiri di hadapan ku. “Ya’! Kenapa kau menangis?” Tanya anak itu “Hiks.. aku.. di lempari.. te-teman teman ku te-telur… Hiks” jawab ku “Jangan menangis, nanti kecantikan mu jadi hilang” bujuknya sambil menyeka air mata ku, akupun berhenti menangis. “Siapa namamu?” Tanya anak laki-laki itu “Tsumugi... Tsumugi Freecss” jawab ku “Nama ku Kim Jongwoon. Sepertinya kau bukan orang Korea ya?” tebaknya “Ne, aku orang Jepang. Tapi karena Pekerjaan papa di pindahkan di Korea. Kami sekeluarga juga ikut pindah” jelas ku “Jadi begitu” kata Jongwoon “Oiya!” serunya “Bagaimana kalau kita buat lagu bersama?” lanjutnya “Tapi aku.. tidak bisa membuat lagu..” keluh ku “Tidak apa! Biar aku yang buat!” serunya. Jongwoonpun mulai membuat lagu. 30 menit kemudian, “Selesai!” serunya “Benarkah? Apa judulnya?” Tanya ku “Uri” jawabnya “Uri?” ulang ku “Iya, lagu ini menceritakan tentang pertemuan kita berdua” terangnya “Mianhae.. tapi aku harus pergi. Simpanlah lagu ini. Annyeong!” serunya seraya berlari meninggalkan ku.
#EndFlashback#
Tanpa ku sadari air mataku mulai berjatuhan, akupun langsung menyekanya. “Aku merindukan Yesung yang dulu..” gumam ku sedih.

------------------------

Sang surya telah terbit, akupun bersiap-siap berangkat Sekolah. “Semoga hari ini menjadi hari yang menyenangkan” gumam ku. Aku berjalan menuju Sekolah, karena ini masih pagi, alhasil di sepanjang jalan menuju sekolah sangat sepi. Aku merasakan sesuatu yang mangganggu, aku merasa di ikuti oleh seseorang. Tunggu, bukan, tapi 3 orang! Ku percepat langkah ku, pemuda yang mengikuti kupun ikut mempercepat langkahnya. Tiba-tiba saja suara langkah ke-3 orang itu menghilang, akupun segera berbalik badan “Hilang!” seru ku “Kau mencari kami Nona?” Tanya salah seorang pemuda dengan nada sedikit menggoda. Spontan aku langsung berbalik badan, “Siapa kalian!? Mau apa kalian!?” Bentak ku “Jangan takut nona manis, kami hanya ingin bermain sebentar dengan mu” jawab pemuda lainnya, aku mulai merasa ketakutan. 2 dari 3 pemuda itu mulai mendekati ku, merekapun segera menyergap ku, dan BUAGH! Sebuah pukulan mendarat di perut ku.. dalam sekejap pengelihatan ku menjadi gelap dan akhirnya tak terlihat apa-apa
Rasa pusing mengiang kuat di kepala ku, ku buka mata ku perlahan, ku pandang sekeliling, “Di mana ini?” gumam ku, tiba-tiba saja aku mendengar suara seseorang dari ruang seberang. “Ya, kami sudah mendapatkannya” kata orang itu, sepertinya dia sedang menelpon seseorang, “Ya, kami akan ambil uangnya besok” katanya lagi, klick! Tiba-tiba ponselku bergetar, reflex akupun berusaha meraih ponselku dari saku blazer ku, tapi… “Ya.. tangan ku di ikat.. oh.. Eotokke..” gumam ku sedih, tapi aku tak cepat menyerah, aku terus berusaha untuk meraihnya, dan akhirnya.. DAPAT!!
“Yoboseyo..” ucap ku berbisik
“YAA!! Kau di mana!!” seru Yesung
“Hush! Jangan rebut, aku sedang di culik”
“OMMO!! Di culik!? Di mana?!”
“Ntahlah, ku rasa di daerah jalan Gyeonggi”
“Oke, aku segera ke sana”
“Nae..”
Klick!
“Yesung-ah.. cepatlah.. aku takut..” gumam ku sedih. Orang-orang tadi menculik ku memasuki ruangan di mana aku berada. “Kau sudah sadar rupanya” ucap orang itu “Siapa kau!? Mau apa kau!?” bentak ku “Yaa’! Jangan marah begitu nona, kami tidak akan melakukan apa-apa pada mu” ucapnya “Lalu!? Kenapa kau menculikku!?” Tanya ku sebal “Kami hanya menjalankan perintah” jawab temannya yang berbaju kuning “Siapa yang menyuruh mu!! Hah!!” Tanya ku lagi “Leeya Freecss” jawab temannya dengan santainya “Yaaa`! Babo kau! Kenapa kau ucapkan namanya!!” bentak pemuda yang berkaca mata hita sambil menimpuk temannya itu dengan buku “Eomma…” gumam ku, tiba-tiba suara sirine mobil polisi berbunyi nyaring, “POLISI!” seru tiga sekawang itu, “Yesung..” gumam ku senang, polisipun segera menyergap ketiga penjahat itu, selang beberapa menit kemudian, sebuah suara yang familiar terdengar di telinga ku, “Tsumugi-ya!” panggil seseorang “Yesung ya!” balas ku, Yesung segera menghampiri ku, ia langsung membuka tali yang mengikat tangan ku, aku langsung memeluk Yesung karena ketakutan “Yesung ya.. aku sangat takut..” ucap ku dengan suara bergetar, Yesung membalas pelukan ku dengan hangat, “Cup.. cup.. Aku sudah di sini..” ucap nya sambil mengelus-elus kepala ku. Perasaan apa ini.. kenapa aku merasa begitu nyaman.. Apakah ini Cinta…? 


TBC~ 

(gimana? GaJe abis yaaa? ) 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar