Banner

Minggu, 14 September 2014

Happy Birthdaay Mom~

【Cover by HaruFreecss ft. HarnikaO】 Blessing 【World Edition】







Well, September 15th is My Mother's Birthday. So, I and My Lil' Sister try to cover this awesome song. And here it is \\((-w-))//
We've made so many mistake but, I think it's no problem [Sorry, I can not sing well.] xD *slapped* *peace*

Check this out too :






WARNING :
Use headphones and set the volume to be the most low when listening to this song. Why? Because of this song can make the ears are damaged and broken windows /no/


Rabu, 23 April 2014

FF : EXO-K Family [Chap 2]

Title: EXO-K Family
Cast:
Mama!D.O
Papa!Kai
Bang!Suho
Mas!Chanyeol
Kakak!Baekhyun
Dedek!Sehun
Genre: Failed Humor, Parody, Drabble, Family, etc /dor/
Rating: PG13
Author: RallFreecss
Warn :
AU!Indonesia, [Full OOC], etc :v
N/A:
Yah~ Fic nista pertama tentang EXO nih :3 Jadi segala macam kesalahan dan ketidak sesuaian, mohon di ampuni~ Arigatou~ eh, Gumawo~ ♥





Chapter 2 : Mama D.O Pergi,
Hari itu, adalah hari paling suram bagi Dedek Sehun. Di tinggal berdua dengan Bang Suho, dan parahnya lagi, mereka belum makan apapun.

Mama D.O dan Papa Kai pergi mengantar Kakak Baekhyun berserta Mas Chanyeol mengikuti tes kesehatan. Alhasil, Dedek Suhopun di tinggal berdua dengan Bang Suho yang notabene nya tak bisa memasak apapun.

Kecuali mie instan, yah kalo itupun Dedek Sehun bisa kali ya :v

Dedek Sehun memandang Bang Suho sebal. Bagaimana tidak, ia sangat lapar saat ini. Di meja makan tak ada apapun. Di kulkas hanya ada bahan mentah. Dan parahnya lagi Dedek Sehun gak setuju kalau Bang Suho mau pesan makanan siap saji, alias delivery.

Aduh Dedek Sehun ini gimana sih, katanya lapar.

“Bang Tuho, Tehun lapal tau!” rengek Sehun sambil ber-aegyo ria membuat Suho gemas setengah mati.

Tak ingin Dedek Sehun menderita dan mati kelaparan, Bang Suhopun memutuskan untuk memasak demi si Dedek Sehun. Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan itu memang mesti banyak makan ya.

Dengan tekad bulat, Bang Suho memberanikan diri untuk menuju dapur dan mulai memasak. Demi keamanan, Dedek Sehun di larikan ke tempat teraman di rumah itu. Mana tau, saat Bang Suho memasak kompornya meledak ataupun pisau melayang. Ga ada yang tau kan?

Mulai dari mengupas bawang. Yak, air mata Bang Suho bertetesan. Jadilah salah satu adegan drama melodramatis terjadi di sana. Yaelah, cuma ngupas bawang kok.

Baiklah, lanjut ke bahan berikutnya. Mengupas kentang. Maklum belum pernah masak sebelumnya. Jadilah kentang itu kehilangan banyak daging ketika kulitnya di kupas. Meninggakan seupil daging kentang yang tak layak untuk di makan. Jangankan di makan, di masakpun tak pantas. Haduh haduh.

Bang Suho pantang menyerah, demi membahagiakan Dedek Sehun tercinta ia terus berjuang. Menyerah dengan sup, Bang Suho beralih ke nasi goreng.

Setelah wajan panas, ia memasukkan minyak makan. Dan taukah anda pemirsah? Minyak makan itu gosong di tangan Bang Suho. Pemirsah, ini adalah kejadian langka bin mustahil.
Setelah nasi di masukkan, Bang Suho menabur garam, merica, lada, gula, dan masih banyak lainnya. Tak lupa kentang yang sudah tingga seujung jari itupun di masukkan. Jangan lupakan kecap manis plus kecap asin yang merupakan komponen penting dari nasi goreng.

Selang beberapa menit, Dedek Sehun mencium sesuatu yang sangat buruk mencuat dari dapur tempat Mama D.O biasa memasak. Firasat buruk menyergapi, bulu kuduknyapun berdiri semua.

Memberanikan diri, Dedek Sehunpun berjalan menghampiri Bang Suho yang sedang bereksperimen. Dengan dirinya sebagai calon kelinci percobaan.

“Bang Tuho masak apa?” tanya Sehun ragu-ragu.
“Nasi Goreng dek.” Suho menowel-nowel pipi Sehun gemas.
“Nih,” Suho menyodorkan sepiring nasi goreng buatannya. Sehun bergidik ngeri melihatnya.
“Ayo, aaa” suapan pertama. Sehun meneguk air ludah. Rasa takut menyergapi. Makan gak ya? Makan gak ya?

Kelamaan berfikir, tanpa di sangka-sangka Mama D.O pulang. Hooray! Dedek Sehunpun langsung berlari menghampiri sang Mama dan minta di masakin makan siang. Dengan jurus andalan, Mama D.Opun langsung nyosor ke dapur. Dan betapa terkejutnya melihat dapur yang sudah ia bersihkan itu berubah menjadi kapal pecah oleh Bang Suho.

“Ini kenapa ini!?” D.O tampak panik, Bang Suho siul siul cuek.
“Mama, Tehun lapar!!” rengek Sehun manja. “Iya, bentar.”

Mama D.Opun langsung saja mulai memasak, mengenyampingkan fakta di mana dapurnya sudah urak-urakkan ga jelas.

Syukurlah, Dedek Sehun ga jadi makan nasi goreng misterius buatan Bang Suho. Padahal Bang Suho sudah berjuang keras untuk membuatnya. Tapi ya sudahlah.

Chapter 2, selesai.

FF : EXO-K Family [Chap 1]

Title: EXO-K Family
Cast:
Mama!D.O
Papa!Kai
Bang!Suho
Mas!Chanyeol
Kakak!Baekhyun
Dedek!Sehun
Genre: Failed Humor, Parody, Drabble, Family, etc /dor/
Rating: PG13
Author: RallFreecss
Warn :
AU!Indonesia, [Full OOC], etc :v
N/A:
Yah~ Fic nista pertama tentang EXO nih :3 Jadi segala macam kesalahan dan ketidak sesuaian, mohon di ampuni~ Arigatou~ eh, Gumawo~ ♥




Chapter 1 : Mandinya terlalu lama sih.

Hari itu, keluarga kecil yang merangkap keluarga besar itu, EXO-K Family. Bersiap untuk tamasya bersama. Kebetulan hari itu tanggal merah dan sudah lama keluarga itu tak pergi bersama-sama karena sibuk dengan pekerjaan masing-masing.

Seperti biasa, Mama D.O sedang sibuk di dapur, menyiapkan bekal untuk keluarga tercintanya itu. Tak lupa Dedek Sehun yang imut berdiri di samping Mama D.O, merengek minta di pakaikan sepatu.

“Aduh, Sehun. Jangan sekarang, Mama sedang sibuk.” Ujar D.O sambil membalik ayam gorengnya yang nyaris gosong itu.
“Pakein! Pakein!” rengek Sehun sambil menarik-narik celemek yang di kenakan D.O,
“Bang Suho! Tolong dong, ini adekmu!” seru D.O meminta Bang Suho untuk mengurusi adik terkecil mereka itu.

“Iya, iya.” Bang Suho berjalan menuju dapur, menghampiri Dedek Sehun yang masih cemberut di dekat Mama D.O
“Ayo sini, Bang Suho pakein.” Ajak Suho sambil mencubit pipi Sehun gemas.

Sementara itu, Papa Kai dan Kakak Baekhyun masih sibuk di meja makan dengan sarapannya masing-masing.

Segunung tomat memenuhi piring Papa Kai, melihatnya Kakak Baekhyun bergidik.

“Apa ga kebanyakan tuh?” tanya Kakak Baekhyun, Papa Kai tersenyum lebar.
“Ngga kok, biasa ini mah.” Tanggap Papa Kai sambil memcomot tomat itu dalam satu suapan.

Mama D.O tersenyum kecil meihat kotak bekalnya yang sudah 100% kelar itu. Sempurna! Mama D.O lantas membawa kotak itu menuju meja makan, meminta Papa Kai memasukkannya ke dalam mobil sementara Mama D.O merapikan dapur yang sedikit berantakan itu.

Saat asyik-asyiknya merapikan dapur, Mama D.O teringat akan seorang putranya yang belum kelihatan sejak tadi, Mas Chanyeol.

Ia berusaha mengira-ngira kemana perginya putranya yang berisik itu.

“Kak Baekhyun, ada liat Mas Chanyeol gak?” tanya D.O pada Baekhyun yang sedang memperhatikan Suho mengikat tali sepatu Sehun.

“Kamar Mandi, lagi bertapa dia.” Jawab Baekhyun cuek.

D.O menghela nafas berat. Setelah dapurnya bersih, D.Opun berjalan menuju ruangan dengan pintu putih bersih itu, kamar mandi. Mengetuknya beberapa kali, dapat terdengar jelas suara seseorang yang sedang komat-kamit tidak jelas di dalam sana.

“Mas Chanyeol! Cepet dong! Kita sudah mau berangkat ini!” Mama D.O mengingatkan,
“Iye Mak! Bentaran lagi kok.” Sahut Chanyeol di tengah-tengah aktivitasnya membasuh tubuhnya.
“Duh ini anak, mandinya cepat dong! Nanti di tinggal loh!” D.O terus-terusan menggedor-gedor pintu kamar mandi itu.
“Ah, iye iye. Bentar lagi kok!”

D.O menghela nafas berat, kini Sehun menghampiri D.O yang masih berdiri di depan pintu itu.

“Mama, Tas Tehun iyang.” Adu si cadel, D.O mengertukan dahinya.
“Hilang? Ayo kita cari sama-sama.”

Mas Chanyeol yang ternyata nguping dari dalam itu, jingkrak-jingkrak sendiri mendengar kepergian si Mama D.O. Bukannya mempercepat mandinya, Mas Chanyeol malah lanjut headbanger di kamar mandi sambil melantunkan beberapa lagu dangdut.

-x-

“Yaa, aku uda siap nih. Ayo berangkat.” Mas Chanyeol yang baru aja selese mandi plus berpakaian muncul dari kamar sambil senyam senyum ga jelas.

Namun, senyuman penuh percaya dirinya itu hancur seketika ketika melihat sudah tak ada siapa-siapa di rumah itu.

Ia berjalan menuju dapur dan menemukan sebuah Note menempel di pintu kulkas.
Ini isi notenya :

Kamu mandinya lama, jadi kami berangkat duluan. Jaga rumah ya. Oh, di meja makan ada ayam goreng buat makan siang. Jaga rumah yang baek ya, Mas Chanyeol.
With Love
Mama D.O

Mas Chanyeol yang membacanya langsung cengo di tempat, ia celingak-celinguk ke kanan-ke kiri. Memastikan apakah semuanya sudah benar-benar pergi atau tidak. Setelah yakin bahwa semuanya benar-benar sudah pergi meninggalkannya seorang diri. 

Mas Chanyeol langsung terduduk di lantai, sebuah lampu sorot yang entah muncul dari mana menyinarinya. Menciptakan efek dramatististis. Tak lupa, Chanyeol berteriak dengan melodramatisnya.
“TTTTTTTTTTTTTIIIIIIIIIIIIIIIIDDDDDDDDDDDDAAAAAAAKKKKKKKKKK!”

Chap 1, selesai.

Chapter 2



Senin, 24 Februari 2014

Fanfiction : Mysterious Phone [Part : 2]


Title : Mysterious Phone.. 
Author : Tsumugi Freecss 
Genre : Romance, Horor, Friendship, Family , Thiller
Chapter :  2/ 2
Cast : 
-Main Cast- 
>Choi Sooyoung 
>Kim Ryeowook 
>Kwon Yuri 
>Kim Yesung 
>Seo Joo Hyun

-Another Cast- 
>Cho Kyuhyun 
>Choi Minho (Sooyoung’s Oppa) 
>Choi Soojin (Sooyoung’s Eonni)
>Kwon Hyuk-jun (Yuri’s Oppa)
>Kim Jongjin (Yesung’s Dongsaeng) 
>The Others 





Hari berlalu begitu cepat, 2 hari selang kematian Kyuhyun, sesuatu yang buruk kembali meninpa kami berlima....
Hari itu hujan turun lebat, kilat saling menyambar, saat itu kami semua sudah membawa payung masing-masing, terkecuali Ryeowook. Ia masih menunggu Taeyeon mengantarkan payung untuknyaa...

Flashback , Taeyeon P.O.V 

“Aku harus segera mengantarkan Oppa payung!” ucap ku
Aku segera menuruni tangga rumah ku, tiba-tiba...
KRING! KRING! KRING!
“Yoboseyo?”
“Hey, Kim Taeyeon”
“Nugu Seyo?”
“Ini adalah terakhir kalinya kau dapat pergi keluar, karena Oppa mu gagal membubarkan klub-nya, jika kau ingin tetap hidup, diam di kamar mu, dan jangan temui Oppa mu, atau kau akan tiada”
TUUUUUUUUUUUT
“Ah! Paling hanya orang iseng” gumam ku

FLASHBACK END, Taeyeon P.O.V End

Ryeowook P.O.V 

Aku masih menunggu Taeyeon mengantarkan ku payung, tiba-tiba aku melihat sesosok gadis berlari dengan satu payung yang tertutup di tangan kirinya, dan sebuah payung yang memayungi dirinya di tangan kanannya, ia belari-lari kecil,
“Itu Taeyeon!” seru Yuri
“Oppa!” panggil Taeyeon, aku tersenyum dan melambai, akupun segera berlari, tetapi, saat aku baru saja melangkahkan kaki...
JEDUARRRRR!!!!!
“Taeyeon!!!” seru ku, aku segera berlari menuju Taeyeon,
“Ryeowook! Bahaya!” seru Yesung,
“Adikku.. Adikku...” gumam ku
“Taeyeon! Bangun! Taeyeon!” seru ku, bau hangus tercium pekat dari tubuh Taeyeon yang tersambar petir, ku peluk Taeyeon dengan erat, Taeyeon... kenapa kau harus mati...

Sooyoung P.O.V 

Aku begitu terkejut melihat kejadian itu, tiba-tiba, Yesung memukul ku
“Lihat! Lihat itu! Ini semua gara-gara kau! Jika kau membubarkannya lebih awal ini takkan terjadi!” seru Yesung sambil menarik kerah seragam ku dan menguncang-guncang tubuhku
“Yesung! Hentikan!” lerai Yuri
“Jangan menghalangi ku!” seru Yesung sambil mendorong Yuri hingga terjatuh,
“Yuri!” seru Seohyun, aku langsung menendang perut Yesung hingga ia terjatuh, kemudia aku berdiri dan hendak menghajar Yesung, tiba-tiba ku lihat Ryeowook datang sambil menggendong Taeyeon yang kini telah tak bernyawa lagi, tapi tak ku hiraukan kedatangannya, aku sudah terlalu kesal terhadap Yesung, saat aku hendak melayangkan pukulan pada Yesung...
“Hentikan! Jika kalian terus begini, salah satu dari kita akan mati!” seru Ryeowook, akupun membatalkan niat ku untuk menghajar Yesung, aku berdiri dan menarik nafas panjang...
“Baiklah... mulai detik ini, klub kita resmi di bubarkan!” ucap ku tegas
“Terlambat Babo! Sudah dua korban yang jatuh!” seru Yesung
“Sudahlah! Paling tidak ini bisa menghentikan korban jiwa!” seru Yuri
“Kau pikir seperti itu?” tanya ku, Seohyun, Yuri, dan Ryeowook mengangguk
“Baiklah, aku pulang” ucap ku, aku melangkah menuruni tangga, meninggalkan pintu utama, namun tiba-tiba....
“Kyaaa!” seru ku, aku terpeleset, dan kepala ku terbentur anak tangga. Cairan merah kental mengalir dari kepala ku...
“Sooyoung!” seru Seohyun dan Yuri
“Daijobu, mungkin ini adalah hukuman untukku” ucap ku sambil bangkit, dan kembali menuruni tangga, namun hal yang sama terjadi, kali ini kaki ku yang terluka dan aku terguling hingga ke bawah, aku langsung berdiri kembali dan berjalan sedikit menyeret menuju rumah. Aku berharap setelah kejadian ini, semua akan berakhir, akan berakhir....

             Aku terbangun dengan kepala pusing dan tubuh sakit semua,
“Ohayou, Sooyoung” sapa Minho
“Ohayou” jawab ku
“Sooyoung! Kau membuat ku khawatir!” seru Soojin dan Eomma sambil memelukku erat
“Ah, Mianhae Eomma Eonnie” ucap ku
“Ne, hari ini kau beristirahat saja” saran Eomma
“Aniyo Eomma, Daijobu dayo, aku akan sekolah” jawab ku sambil tersenyum
“Hontou?” tanya Minho
“Hm,” jawab ku.
Kami bertiga berangkat sekolah bersama seperti biasa, ketika sampai sekolah, aku langsung menemui Ryeowook untuk menghiburnya..
“Ne, Ryeowook” panggil ku
“Sooyoung-ah! Kau masuk  sekolah” ucap Ryeowook
“Kau juga” kata ku
“Apa luka mu sudah baik?” tanya Ryeowook
“Hey, seharusnya aku yang bilang begitu” gerutu ku, Ryeowook tertawa
“Hey, apa kau pikir ini semua akan berakhir?” tanya ku
“Ku harap begitu” jawabnya
“Yo Sooyoung!” sapa Yesung
“Hy” sapa ku dan Ryeowook
“Aku bertaruh, semuanya akan berakhir” ucap Yesung percaya diri
“Kau tidak boleh terlalu percaya diri, Babo!” kecam Yuri
“Itu menusuk sekali Yuri” ucap Yesung lesu
“Pegang kata-kata mu, Kim Yesung” ucap ku, Yesung tersenyum sombong dan kemudian pergi....
Apakah kalian pikir ini semua akan berakhir sampai di sini? Apakah korban jiwa akan terus berjatuhan? Atau berakhir? Bagaimana jika tidak? Apa yang harus aku lakukan!? Apa aku harus mati juga? Apa seluruh keluarga ku akan tewas juga? Bagaimana jika tidak... Bagaimana...

“Sooyoung!” panggil Soojin
“Ah! Eon!” jawab ku
“Kajja!” ajak Minho
“Kajja!” balas ku, kami bertiga berjalan sambil bercanda ria, tiba-tiba Soojin berlari di depan aku dan Minho,
“Lihat! Aku bisa menandingi mu!” seru Soojin
“Hati-hati Soojin” kata Minho, Soojin tersenyum kecil sambil berkacak pinggang, saat itu kami sedang berada di persimpangan, tiba-tiba dari jalan yang mengarah ke jalan raya, sebuah Mobil Truk Gandeng berjalan mundur dengan kencang mengarah ketempat Soojin berdiri,
“Soojin! Lari!” seru Minho
“Haah?” Soojin bingung dan melihat ke arah jalan itu, dan betapa terkejutnya ia melihat mobil itu sudah berada sekitar 1 meter darinya, ia hendak berlari, tetapi, itu terlambat, mobil itu terlebih dahulu menghantam tubuh Soojin, aku yang melihat kejadian itu spontan berteriak ketika darah Soojin yang bercripatan mengenai wajah ku, Minho yang berada cukup dekat dengan Soojin sudah berlumuran darah, aku langsung berlari mendekati Minho, Minho langsung memelukku erat... Tubuh Soojin remuk karena di tabrak secara keras, hanya tangannya yang masih utuh karena tidak tertimpa.. Aku benar-benar shock, kemudia aku teringat akan kata-kata Yesung tadi pagi, aku melepaskan pelukan Minho dan segera pergi ke rumah ke rumah Yesung,
“Yesung! Keluar kau!” seru ku
“Sooyoung, ada apa?” tanya Yesung
“Kau.. kau bilang ini semua akan berakhir! Kau bilang malapetaka akan berakhir! Uso! Uso! Uso!! Kau terlalu sombong! Kau pikir saran mu itu akan menghentikan ini!? Tidak BAKA! Eonnie... Eonnie.. tewas gara-gara perkataan sombong mu! Dan kau tau apa yang lebih buruk!? Mobil yang menabrak Eonnie ku.. adalah mobil keluarga mu! Kusooo...!! Kau! Aku tidak akan pernah memaafkan mu! Dan keluarga mu! Aku benci pada mu! Manusia sombong dan tak bisa berfikir secara jernih! Manusia berpikiran pendek!” maki ku 
“Sooyoung aku...”
“Sudahlah! Sekarang semuanya sudah terlambat! Kau bukan lagi sahabat ku! Bahkan kau bukan teman ku! Aku menyesal mengenal orang seperti mu!” ucap ku lagi
“Tapi, itu bukan salah ku sepenuhnya...” Yesung berusaha membela dirinya
“Bukan.. bukan kata mu!? Baiklah.. tapi itu salah keluarga mu!!” seru ku sambil meluncurkan pukulan ke wajah Yesung
“Itu belum cukup untuk membayar semua kesalahan mu! Baka! Baka!”  ucap ku
Tubuhku lunglai dan kemudian... BRUKK!
Aku berada di ruang kelas, tetapi aku merasa adanya Atmosfer yang aneh ini sekitar ku.... Aku memasuki ruang kelas, tetapi aku begitu terkejut ketika melihat Kyuhyun tergantung di jendela ruang kelas...
“Sooyoung... Ini semua salah mu....” seru Kyuhyun, aku terkejut bukan main aku langsung berlari keluar kelas dan betapa terkejutnya aku ketika aku di hadang oleh seorang gadis berpayung...
“TAEYEON!” seru ku...
“Pffff.... Ini salah mu,,, Eonnie...” ucap Taeyeon yang kala itu telah tewas tersambar petir
“Tidak! Itu bukan salah ku!” seru ku
“Nee, Dongsaeng.... Ini salah mu..” ucap Soojin yang sudah berlumuran darah dan setengah tubuhnya telah hancuur...
“Tidak.. Eon... itu bukan salah ku... Bukan! Bukan!” jerit ku...

Aku terbangun dari mimpi buruk itu, ku tatap sekeliling, dan aku sangat mengenali ruangan ini....
“Sooyoung... kau sudah sadar?” ucap Minho pelan
“Ne, sudah Oppa” jawab ku lembut
“E-eto, kita akan ke pemakaman... sebaiknya kau bersiap-siap” pesan Minho
“Ne” jawab ku singkat. Kami sekeluarga berangkat menuju pemakaman, sudah pasti untuk memakamkan Choi Soojin. Ku pikir ini semua akan segera berakhir dan terhenti sampai di sana, ternyata tidak... lalu apa yang harus ku lakukan?! Apa aku juga harus mati? Haruskah? Jika itu ku lakukan akankah kutukan ini berhenti? Jika iya, aku akan melalukannya dengan senang hati. Sebelum orang yang kami sayangi menghilang kembali....

               Aku bersekoah seperti biasa, kemudian aku teringat sesuatu. Aku segera berlari menuju ruang klub, firasat ku mengatakan ada seseorang yang menunggu ku di sana, dan benar saja...
“Ryeowook” seru ku
“Sooyoung, aku sudah dengar kabar itu...” ucap Ryeowook, aku menunduk
“Aku turut berduka cita” ucapnya lirih, air mata ku mulai berjatuhan...
“Ryeowook... apa yang harus ku lakukan... aku bingung...” tanya ku sambil menangis, Ryeowook menarik tangan ku, ia memelukku lembut
“Sooyoung, tenanglah... kita pasti akan menemukan jalan keluarnya, bersama” ucap Ryeowook bijak
“Bersama?” tanya ku
“Iya, bersama” sahut Yuri yang tiba-tiba muncul dari balik pintu
“Kalau bersama pasti bisa, ketua” tambah Seohyun yang juga muncul bersama Yuri
“Ini semua akan segera berakhir” ucap Yesung yang juga tiba-tiba muncul entah dari mana (nahloh, setan dong? *jeduakkk), aku tersenyum kecil,
“YOSH! Kita akan berjuang untuk memberantas kutukan ini!” seru ku
“YOSH!” seru yang lain. Kami mulai melakukan penelusuran, kami mulai dengan menelusuri ruangan klub. Saat menelusuri ruangan tersebut.. kami menemukan sesuatu yang tampaknya dapat menyelesaikan permasalahan selama ini...
“Kaset apa ini?” tanya Yuri bingung
“Ntahlah, mari kita dengarkan” ucap ku, kami berlima segera berkumpul untuk mendengarkan isi kaset itu.....

==Isi Kaset==

“Jika kalian mendengarkan ini, kalian pasti yang menggunakan ruangan klub ini.... Aku tau kalian pasti sudah kehilangan banyak orang yang kalian sayangi, tapi kelas ku.... lebih banyak kehilangan anggotanya.. Saat aku merekam ini.. jumlah siswa di kelas ku hanya tersisa 9 orang dari 27 siswa yang ada. Bayangkan saja... berapa banyak anggota kelas kami yang meninggalkan aku dan 8 orang yang tersisa. Baiklah, aku tidak akan basa basi lagi, ada cara untuk menghentikan kutukan itu... yaitu dengan cara, membunuh anggota ke-enam klub ini.... dalam sejarahnya... klub yang menempati ruangan ini hanya beranggotakan 5 orang, tetapi kita di selimuti halusinasi sehingga seolah-olah kalian itu ber-enam....”

== isi kaset END== 

“Anggota ke-enam?” tanya Seohyun bingung
“Ya, ada.. Walfiesman Hemi” jawab ku
“Tapi nama Walfiesman Hemi tidak pernah ada di absensi kelas mana pun!” seru Yesung
“Nah, itulah jawabannya...” tutur Ryeowook
“Berarti kita harus memusahkan Walfiesman Hemi?” tanya Yuri
“Kau benar, dan aku tau di mana kita bisa bertemu dengan Hemi” kata ku. Kami berlima segera pergi menuju taman, dan kami bertemu dengan seorang gadis berkacamata...
“Lee Sunye, apakah kau melihat Hemi?” tanya ku
“Walfiesman Hemi? Dia sudah pergi, jika kalian ingin bertemu dengannya, datanglah lebih awal lain kali” jawab Sunye
“Gumawo, Sunye” ucap ku, Sunye tersenyum tipis. Karena saat itu sudah sore, kami semua pulang ke rumah masing-masing.

Yesung P.O.V

Aku ingin ini semua segera berakhir, aku lelah diikuti perasaan was-was terus menerus..
“Oi, Hyung” seru Jongjin
“Ada apa?” tanya ku
“Ayo temani aku ke Pusat Perbelanjaan” pinta Jongjin
“Memangnya ada apa?” tanya ku
“Ada teman ku yang ulang tahun besok, yah ayo temani aku!” rengek Jongjin
“Iya, iya” jawab ku, kami berduapun berangkat menuju Pusat Perbelanjaan, saat berangkat semua berjalan dengan lancar, tetapi, saat kami akan pulang, aku mulai merasakan atmosfer yang berbeda di sekitar ku.... Saat kami akan naik lift, tiba-tiba tali sepatu ku lepas, buru-buru aku mengikatnya dan ternyata Jongjin sudah naik lift duluan... Aku buru-buru menelpon Jongjin
“Oi”
“Ada apa Hyung?”
“Tunggu Hyung di bawah”
“Ba......” Tiba-tiba suaranya terputus, suara gaduh mulai terdengar... dari dalam lift, mungkin kah? Aku berusaha menghilangkan semua pikiran buruk dari kepala ku, aku segera menuruni tangga darurat dan melihat apa yang terjadi di bawah.... ternyata.. dugaan ku benar... Jongjin tewas... Jongjin tewas karena lift yang ia naiki mengalami kerusakan fatal, kepala Jongjin pecah karena terbentur lantai lift... aku langsung menelpon semua anggota klub untuk secepatnya membunuh Hemi, tiba-tiba saja hujan turun dengan lebatnya.... petir saling menambar... dan seketika sebuah pohon tumbang dan menimpa seorang gadis, aku telah bertemu dengan ke-empat anggota lainnya
“Itu Hemi!” seru Sooyoung, aku yang kala itu membawa sebuah pisau langsung menghunus pisau ku...
“Tidak.. aku bukan orang ke-enam...” elak Hemi
“Kau... kau adalah anggota ke-enam!” seru ku seraya langsung menusuk kepala Hemi dengan Pisauku...

Yesung P.O.V End

Author P.O.V

Sejak insiden malam itu... tak ada seorangpun yang ingat tentang Walfiesman Hemi, kecuali ke-lima anggota klub itu, dan sejak itu pula, kutukan itu mulai berenti tak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan, klub Peneliti Budaya-pun kembali berjalan seperti biasa, bahkan sangat lancar. Kehidupan mereka sudah normal kembali..

Sooyoung P.O.V 

Finally, ini semua berakhir, kutukan itu telah terhapuskan... kami berlima-pun membuat kaset dengan isi pesan yang hampir sama dengan pesan yang di buat beberapa tahun yang lalu, agar kutukan itu tak terjadi kembali.
“Seohyun” seru seorang pemuda
“Oi, Seo, ada Yonghwa!” seru Yesung
“E-eto... kami pergi dulu ya” ucap Seohyun seraya menerima rangkulan Yonghwa
“Bye” ucap ku
“Then, Aku dan Yuri juga pergi dulu yaa~” ucap Yesung sambil menarik tangan Yuri
“Bye Bye~” kata ku dan Ryeowook kompak, mereka berduapun meninggalkan ruangan klub
“Tinggal kita berdua” ucap Ryeowook sambil menatap ku dengan tatapan nakal
“Lalu?” tanya ku cuek
“Apa yang akan kita lakukan ya?” tanya Ryeowook dengan nada menggoda sambil melepas blazernya
“Apa yang akan kau lakukan, Baka?” tanya ku sambil menatapnya sinis, Ryeowook langsung memojokkan ku ke sudut tembok
“Apa yaa?” ucap Ryeowook sambil menatap ku lekat-lekat
“Mungkin merebut ciuman pertama mu..” goda Ryeowook
“MWO!? Hal itu tidak akan terjadi!” seru ku
“Siapa bilang?” ucap Ryeowook sambil mencengkram bahu ku kuat, keringat dingin mulai bertetesan dari tubuh ku, Ryeowook menjatuhkan ku ke lantai secara perlahan, kini aku terbaring di lantai dengan kedua tangan tercengkram kuat (jangan pada negative thingking yoo =,=)
“Apa yang kau lakukan!?” tanya ku sambil berteriak
“Mungkin memang seharusnya kita menikah” ucap Ryeowook sambil mengelus wajah ku, aku memalingkan wajah ku, Ryeowook mendekatkan wajahnya, aku memejakan mata ku, tiba-tiba
“Ahahahhaha, kau ini” tawa Ryeowook meledak
“Are?” tanya ku bingung, Ryeowook berdiri dan tertawa terbahak-bahak
“Astaga kau ini benar-benar Babo, mana mungkin aku melakukannya!” tawa Ryeowook semakin menggelegar
“Kauu...!!!” seru ku geram, aku langsung menendang perutnya
“Arrrkkkhhh!! Sakit...” keluh Ryeowook
“Itu hukuman untuk orang yang menyebalkan!” ucap ku sambil beranjak pergi...



END

Gimana? Kalo uda R jangan lupa R yaa~ xD
Menurut Hakase sih, alurnya ngebut luar binasa, terus ceitanya ga jelas alias GaJe kelas akut wkwkkwkwkwkwkk Ampuni Hakase yaa~ Karena sebenarnya ini FF lama, uda dari taun berapa gitu, cuma baru ditemuin :v Ohohohoho 

NB : Covernya salah T^T itu cover waktu masi promo dulu wkwkkwkwkwk ampun, cuma ketemu yang itu soalnya wiiiz~

Chapter One Here : 

Fanfiction : Mysteriuos Phone [Part : 1]

Nyahoooii~ Ini adalah Fanfic kedua Hakase yang di saya upload di blog tercinta ini~ Hope you like this~ <3



Title : Mysterious Phone..
Author : Tsumugi Freecss
Genre : Romance, Horor, Friendship, Family
Chapter :  
1/ 2
Cast :
-Main Cast-
>Choi Sooyoung
>Kim Ryeowook
>Kwon Yuri
>Kim Yesung
>Seo Joo Hyun

-Another Cast-
>Cho Kyuhyun
>Choi Minho (Sooyoung’s Oppa)
>Choi Soojin (Sooyoung’s Eonni)
>Kwon Hyuk-jun (Yuri’s Oppa)
>Kim Jongjin (Yesung’s Dongsaeng)
>The Others


>>Part 1<<
---My Life---

      “Sooyoung! Cepat Turun!” seru Soojin dari bawah
“Nee, Eonni..” jawab ku seraya buru-buru turun ke bawah
“Hey, Sooyoung! Ppali! Ppali!” seru Minho tak kalah heboh. Kami betiga Trio-Choi, segera berlari sekencang mungkin menuju sekolah. Aku Choi Sooyoung anak bungsu dari 3 bersaudara, aku duduk di kelas 1-1 SMP Seoul, bersama 2 sahabat ku : Kim Ryeowook dan Kwon Yuri. Choi Soojin, anak ke-2 dari 3 bersaudara, ia duduk di bangku kelas 3-2 SMP Seoul. Dan Choi Minho anak tertua di keluarga ku, ia duduk di bangku 2-1 SMA Seoul.
“Hosh.. Hosh! ini semua salah mu!” tuduh Soojin
“MWO!? Salah ku!? Ini Salah Minho! Kan dia yang mematikan alarm ku!” gerutu ku
“Minho! Babo! Babo! Kau harus membayar!” seru Soojin
“Mianhae..” ucap Minho singkat
Kami bertiga terus berlari, Finally, kami sampai!!
“Hosh! Hosh! Hosh!”
“Annyeong Sooyoung!” sapa Yuri
“Annyeong..” balas ku
“Ayo kita masuk!” ajak Yuri

TING TANG TING TUNG!

“Akhirnya..” seru ku
“Mau ke ruang klub?” tanya Ryeowook
“Kajja!” seru ku
Aku adalah ketua Klub Peneliti Budaya, yaitu Klub untuk orang-orang yang bingung ingin masuk ke klub mana. Anggota Klub ku antara lain adalah :
--Kim Ryeowook (1-1)
--Kwon Yuri (1-1)
--Kim Yesung (1-3)
--Seo Joo Hyun (1-3)

“Ketua” sapa Seohyun ketika kami tiba di ruang klub
“Annyeong! Seohyun!” sapa ku
“Di mana Yesung?” tanya ku
“Yo! Mianhae, aku telat” ucap Yesung yang baru nongol batang hidungnya
“Daijobu, eeto, maksudnya tidak masalah” jawab ku
“Kebiasaan mu di Jepang tidak bisa hilang ya?” tanya Yuri
“Ya, bisa dibilang begitu” jawab ku
“Yosh! Ayo kita makan bekal kita” ajak Ryeowook
“Kajja!” jawab yang lain
Kami ber-5 segera membuka bekal kami masing-masing, ketika yang lain sedang berdo’a
“ITADAKIMASU!” seru ku
“Sooyoung, ini Korea, bukan Jepang” gerutu Ryeowook
“Ah Gomen Gomen...” pinta ku
“Ketua..” gumam Seohyun
“Ahh!! Aku merindukan Jepang!” seru ku frustasi
“Sooyoung tenangkan diri mu! Aku yakin kau akan terbiasa nanti” nasihat Yesung
“Gumawo, Yesung” ucap ku sambil tersenyum
“Baiklah! Ayo makan!” seru Ryeowook


             Akhirnya jam pulang sekolah tiba, aku dan kedua sahabat ku segera menuju ruang klub, tetapi..
“Ehem-ehem!”
“Mwo!?” tanya ku
“Nyonya Choi, apakah kau sudah melaksanakan tugas piket mu!?” tanya Cho Kyuhyun, ketua kelas 1-1
“Sudah!” jawab ku
“Benarkah!?” tanyanya lagi
“Aku sudah melakukannya! Jadi biarkan aku pergi!” seru ku seraya beranjak pergi..

“Huuh! Ketua kelas rese!” gerutu ku
“Sabar Soo” ucap Yuri sambil menepuk bahu ku
“Ketua kelas itu memang kadang sok banget!” tambah Ryeowook, kami bertiga segera menuju ruang klub,
“Ketua!” seru Seohyun sambil memelukku
“Hey, kenapa?” tanya ku
“Tadi dia mendapatkan sebuah panggilan misterius” jawab Yesung
KRING! KRING! KRING!
“Jakkuman..” ucap ku, seraya mengambil ponsel ku
“Yoboseo?”
“Hey.. Choi Sooyoung..”
“Ya, nugu seyo?”
“Kau... segeralah bubarkan klub aneh mu itu..”
“Kau?! Apa mau mu!?”
“Jika kau.. tak segera membubarkan klub mu...”
“Apa! Kau mau apa!?”
“Orang yang kau sayangi.. akan tiada...”
TUUUUUUTTTT....
“Nugu?” tanya Yuri
“Ntahlah, ku rasa orang salah sambung” jawab ku
“Ketua.. Apakah dia mengatakan agar kau membubarkan klub?” tanya Seohyun
“Iya” jawab ku singkat
“Yesung.. itu orang yang sama..” ucap Seohyun
“Benar!” seru Yesung
“Orang itu juga menelpon mu?” tanya ku pada Seoyun
“Iya..” jawab Seohyun
“Sudahlah, jangan di pikirkan... Mungkin itu hanya orang iseng..” ucap Ryeowook
“Mana bisa aku melupakannya! Ia mengatakan orang yang kusayang akan tiada! Aku hanya punya Eomma! Bagaimana jika Eomma meninggal!?” seru Seohyun sambil menangis
“Seohyun.. tenanglah..” bujuk Yuri sambil memeluk Seohyun
“Yang Ryeowook katakan memang benar, tapi yang Seohyun katakan juga tidak salah..” ucap ku
“Seohyun, malam ini aku akan menemani mu ^^” ucap Yuri sambil tersenyum
“Yosh! Ayo kita pulang!” seru Ryeowook
“Sooyoung, ku harap ini tak terulang lagi” ucap Yesung
“Ya ku harap begitu..” ucap ku
Ku pikir hal ini akan segera berhenti sampai di situ.. tetapi.. ternyata.. itu salah...

Ryeowook P.O.V
Sesampainya di rumah aku langsung tertidur pulas, tetapi..
KRING! KRING! KRING!
“Yobeseyo, Nugu Seyo?”
“Kim Ryeowook...”
“Mwo?”
“Kau.. sebaiknya perintahkan ketua mu, untuk membubarkan klub kalian”
“Lalu, jika aku tidak mau membubarkan? Apa yang akan kau lakukan!?”
“Orang yang kau sayangi akan tiada....”
TUUUUTTT...
PRANG!!
“Apa itu!?” seru ku terkejut, ternyata bingkai foto adik perempuan ku terjatuh
Buru-buru aku berlari menuju kamar adikku, Kim Taeyeon.
“Taeyeon!” seru ku
“Nani? Oppa?” tanya Taeyeon
“Ano, bagaimana kalau malam ini kau tidur bersama ku” pinta ku dengan malu-malu
“Wae? Kau takut ya Oppa?” goda Taeyeon
“Bukan begitu, aku hanya menghawatirkan mu” ela’ ku
“Baiklah ^^ Kajja!” seru Taeyeon sambil menarik tangan ku
“Hey, Taeyeon, kenapa kau semangat sekali?” tanya ku
“Karena, aku merasa sebentar lagi tidak bisa bersama Oppa” jawab Taeyeon
Aku terkejut,
“Taeyeon, kenapa kau berkata begitu?” tanya ku
“Aku hanya bercanda, ayo Oppa!” seru Taeyeon
Hari mulai malam, ku lihat Taeyeon sudah terlelap, ku elus lembut pipinya,
“Taeyeon, aku belum ingin kehilangan mu..” gumam ku
“Oppa... Saranghae..” ucap Taeyeon
“Hmpf... Dia mengigau XD” ucap ku sambil menahan tawa
Akupun ikut terlelap di samping Taeyeon.
Ryeowook P.O.V END

Yesung P.O.V
“Apakah Yuri baik-baik saja?” gumam ku, refleks tangan ku bergerak dan menelpon Yuri
“Yoboseyo~”
“Yuri ah”
“Waeyo?”
“Anoo, kau sedang apa?”
“Aku sedang menemani Seohyun tidur”
“Oh, apa aku mengganggu?”
“Tidak”
“Yuri-ah, aku.. khawatir dengan kejadian tadi sore”
“Nado Yesung”
“Ano... Sudah dulu ya, ini sudah malam”
“Iya”
“Bye”
“Bye”
TUUUUUTT.....
Aku sangat menghawatirkan adikku, aku takut jika ia menghilang, sehingga tiba-tiba sebuah pikiran aneh terlintas di benakku
“Yoboseyo!? Sooyoung here”
“Hey, Sooyoung”
“Wow! Yesung! Wae?”
“Ano, bagaimana jika kita bubarkan saja klub kita?”
“MWOOO!!! I WILL KILL YOU! Bisa-bisanya kau mengatakan hal itu!!”
“Tapi, keadaan orang tersayang kita terancam!”
“Kau percaya akan hal itu!? Babo! Sependek itukah pemikiran mu!?”
“Iya, memang! Pikiran ku pendek!! Aku tidak sepintar kau! Tetapi aku punya perasaan yang peka! Aku tak ingin orang yang ku sayangi menghilang!”
“Kita bisa menyelesaikannya bersama! Kita bisa cari jalan keluar!”
“Menyelesaikan bersama kata mu!? Bagaimana jika sebelum masalah ini terselesaikan orang yang kita sayangi menghilang! Apa kau mau hal itu terjadi!?!”
“Tentu saja tidak....”
“Kalau begitu segera bubarkan Klub itu!!”
“TIDAK! AKU TIDAK AKAN MEMBUBARKANNYA!!”
“BABO! BABO! KAU SUNGGUH INGIN ORANG YANG KAU SAYANGI MENGHILANG!!? HAH!?”
“Tentu saja tidak, tapi jika aku harus mengorbankan klub kita...”
“SOOYOUNG! Aku tidak percaya! Kau lebih mementingkan klub dari pada orang yang kau sayangi?!?”
“Bukan begitu..”
“Sudahlah! Aku tak mau berteman dengan mu lagi!”
TUUUUUUTT....
Aku sungguh tidak percaya Sooyoung begitu kejam, ia benar-benar tak berperasaan...
“Hyung~” panggil Jongjin
“Mwo?” jawab ku
“Ayo makan” ajak Jongjin
“Kajja” jawab ku, aku dan Jongjin turun menuju ruang makan, saat akan ke ruang makan
“JONGJIN! AWAS!!” seru ku
“Kenapa?” tanya Jongjin bingung
“Di depan mu, ada genangan air, nanti kau terpeleset” jawab ku
“Astaga Hyung... Kau terlalu berlebihan!” kata Jongjin
“Aku tidak ingin kau mengilang... Aku sangat menyayangi mu...” gumam ku dalam hati
Yesung P.O.V End

Keesokan harinya....

Sooyoung P.O.V
“Sooyoung! Ayo sarapan dulu!” panggil Eomma
“Ne, Eomma!” jawab ku, buru-buru aku turun menuju ruang makan
“Ohayou! Oto-san~, Oppa~, Eonnie~” sapa ku
“Ohayou~” jawab Oto-san, Oppa, dan Eonnie
“Hey Sooyoung, mau sampai kapan kau memanggil Appa dengan sebutan Oto-san?” tanya Soojin
“Waeyo? Oto-san saja tidak marah” ucap ku santai
“Grrr! Kau itu!” gerutu Soojin
“Soojin sudahlah, cepat habiskan roti mu!” perintah Eomma
“Enaknya selai apa ya?” kata Minho
“Coklat enak tuh” tanggap ku
“Baiklah~” ucap Minho

30 menit kemudian..
“Bye” ucap ku
“Sampai berjumpa sepulang sekolah” ucap Minho
“Hm, jika masih bisa bertemu” ucap Soojin
“Hey, Eonnie, kenapa berkata begitu?” tanya ku cemas
“Sudahlah jangan di pikirkan” jawab Soojin.
Ku harap semua akan baik-baik saja... tetapi... ternyata dugaan ku salah, ketika aku memasuki kelas, begitu terkejutnya aku melihat ketua kelas kami... telah tergantung di jendela tak bernyawa
“KYAAAAAAAAAAAAA!!!!” jerit Yuri yang baru saja tiba
“Ada apa?” tanya Ryeowook
“Ryeowook! Cepat bawa Yuri pergi!” seru ku
“Ada apa?” tanya Ryeowook
“Tidak... tidak.. aku tidak mau mati..” ucap Yuri sambil menangis
“Sudah cepat bawa!” seru ku, pagi itu baru kami bertiga yang ada di kelas, tidak-tidak, berempat dengan ketua kelas kami yang kini telah tak bernyawa lagi. Aku buru-buru pergi ke ruang guru dan segera melaporkan kejadian itu, selang beberapa menit, polisi datang dan mulai mengintrogasi kami bertiga. Saat di-introgasi, Yuri hanya diam sambil terus menangis, aku mengerti betapa shocknya dia, lalu giliran Ryeowook, ia hanya mengatakan ‘Saat aku datang Sooyoung langsung menyuruh ku pergi, jadi aku tak tau apa-apa’. Kini tiba giliran ku, aku merasa takut, tapi untuk apa aku takut? Toh bukan aku pembunuhnya... aku berusaha untuk santai...
“Nona Choi Sooyoung” ucap Polisi itu
“Iya” jawab ku
“Anda adalah orang pertama yang melihat kejadian ini, benar?” tanya polisi itu
“Iya, itu benar” jawab ku
“Apakah anda tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian ini? Karena menurut informasi, anda sangat tidak suka pada Cho Kyuhyun” tanya polisi itu lagi
“Walaupun aku tidak menyukainya, aku tidak akan sampai membunuhnya!” jawab ku kasar
“Apa yang kau lakukan tadi malam?” tanya polisi itu lagi
“Semalam aku hanya di rumah, dan bertelpon ria dengan sahabat ku” jawab ku santai
“Sekali lagi aku tanyakan, apakah anda tidak ada sangkut pautnya dengan kejadian ini” tanyanya lagi
“Hey, jika aku yang membunuhnya, aku akan menyembunyikn jasadnya, dan membunuh semua polisi, agar jejakku tak terlcak” ucap ku sinis
“Yang kau katakan memang benar, baiklah.. kau boleh pergi” ucap polisi itu, akupun beranjak pergi dan ketika aku keluar, aku melihat Seohyun di depan pintu, buru-buru aku mengirim pesan padanya :

To : Seohyun
Subject : Peeeeennnntttttiiiiingggggg!
Ne, Seohyun! Setelah di introgasi, temui aku di ruang klub

-Sooyoung-

Aku menunggu kira-kira 20 menit di ruang klub.. hingga akhirnya..
“Ketua” ucap Seohyun
“Ah! Akhirnya kau datang juga!” kata ku
“Ada apa??” tanya Seohyun
“Kenapa kau ikut di introgasi juga?” tanya ku
“Itu karena... aku adalah pacarnya Kyuhyun” jawab Seohyun
“Hah! Sungguh!?” tanya ku lagi
“Iya.., sehari sebelum kejadian ini terjadi. Ia mendapat telpon dari orang yang menelpon kita” ucap Seohyun lirih
“Oh.. Maaf” ucap ku
“Sooyoung! Sebaiknya kita membubarkan klub ini!” seru Seohyun
“Hey, biasanya kau memanggilku ketua...” kata ku terkejut
“Aku tidak ingin orang yang ku sayangi kembali terbunuh,,” kata Seohyun lirih
“Seohyun..” gumam ku
“Ku mohon Sooyoung, bubarkan klub ini..” pinta Seohyun lagi
“Aku akan membubarkannya, minggu depan” jawab ku akhirnya
“Benarkah!? Sooyoung! Itu adalah keputusan terbaik!” seru Seohyun. 


........................... 


TBC

Selasa, 18 Februari 2014

Ayana Shahab ♥

Ayana Shahab
[“Meskipun mataku sayu senyumku selalu menghiburmu! Namaku Ayana, panggilanku Achan!”]


PROFILE
·         Tanggal Lahir >> 3 Juni 1997
·         Golongan Darah >> O
·         Horoskop >> Gemini
·         Tinggi Badan >> 154 cm
·         Nama Panggilan >> A-chan


♥Pertumbuhan dalam setahun yang tidak bisa dibandingkan dengan apapun
“Hari-hariku menyenangkan karena dipenuhi dengan pemotretan untuk TV dan iklan. Tetapi di antara semuanya, yang paling menyenangkan adalah teater. Karena aku bisa mendapat kekuatan dari para fans. Tiap hari terasa penuh,” kata Ayana sambil mengingat kepanikannya menyambut debut Teater. “Lagu yang dibawakan sampai saat itu hanya beberapa lagu. Tiba-tiba harus menghapal sampai 16 lagu, rasanya berat sekali. Sampai pertengahan setlist, aku sudah tidak ada tenaga lagi” kata Ayana menceritakan perjuangan latihan selama satu tahun mengapal lirik, mengahapal gerakan tarian dan posisi berdiri. “Sekarang beda dengan yang dulu. Semuanya makin membaik. Sampai-sampai tidak bisa dibandingkan. Misalnya pada waktu Heavy Rotation, untuk menghapal koreografi aku butuh waktu sebulan. Tapi sekarang aku sudah berkembang dan menghapal gerakan hanya dengan satu hari,” pungkasnya.

Daftar Pertanyaan  :
§  Perubahan yang paling dirasa setelah masuk JKT48 : Jadi lebih percaya diri.
§  Cita – cita : Idol terkenal, Guru TK.
§  Hal yang dirasa sulit selama berada di JKT48 : Waktu tidur berkurng, aku ingin bisa mencocokkan waktu belajar dengan waktu kegiatan dengan JKT48.
§  Anggota yang paling akrab dan apa yang dilakukan jika sedang bermain bersama : Delima. Jalan-jalan dan belanja.
§  Bagian tubuh yang dibanggakan : Mata, Poni.
§  Keahlian yang dibangakan dibandingkan dengan anggota lain : Performance, tarian, MC.
§  Barang yang dibawa jika berada di pulau tak berpenghuni : Bantal.

§  Baju pengantin idaman : Wedding dress putih polos. 











Sekian~ ^^/ Adios~

J-Culture : Doll of Luck

Dolls of Luck!
Jimat Pembawa Keberuntungan

Zaman dahulu, orang Jepang membuat boneka dari tanah liat, kertas, dan sebagainya untuk keperluan religi, atau pemakaman raja-raja dan bangsawan. Boneka dibuat sebagai ornamen untuk festival, benda-benda religi dan spiritual. Baik untuk membawa keberuntungan atau mengusir roh-roh jahat. Hmmm, Unik yaa~ Berikut beberapa boneka yang dipercaya dapat membawa keberuntungan. Check it out coy~ ></////

Maneki-neko




Siapa sih yang ga kenal dia? Ituloh, yang biasanya dipajang di toko :3 Yang tangannya suka melambai-lambai itu~ Hayoooo, apa hayooo~ Jawabannya adalah Maneki-neko! Boneka berbentuk kucing yang memanggil-manggul, dipercaya dapat membawa keberuntungan. Pantas aja ya, banyak dipajang di toko :3

Daruma



Boneka sekaligus mainan asal Jepang. Dibuat berat di bagian bawah sehingga jika didorong ringan akan kembali lagi ke posisi semula dan tidak jatuh. Boneka ini mengandung pesan pantang menyerah walau jatuh berkali-kali. Boneka ini juga pembawa keberuntungandan lambang harapan yang belum tercapai. Daruma bar. Orang yang ingin harapannya terkabul menggambar salah satu mata dengan kuas dan tinta. Bila harapan orang itu sudah tercapai, daruma akan menerima satu matanya lagi. Berarti kalo mata yang satunya ga muncul-muncul harapannya ga tercapai dong? Hng... Tau ah~ Gelap! xD

Akabeko



Boneka berbentuk sapi atau kerbau, untuk menghindari kemalangan. Lucu deh boneka ini, kepalanya goyang-goyang terus xD Gemes jadinyaaa~ Eh, jangan macem-macem! Imut-imut begitu dia juga jimat keberuntungan loh! Hehe


Inu-Hariko



Boneka berbentuk anjing, dipercaa dapat menolong persalinan wanita dan membesarkan anak dengan baik. Melihat boneka ini, Hakase jadi inget Hachiko~ ><// Jadi buat ibu-ibu yang mau melahirkan silahkan deh beli boneka ini, hehehe :3 xD


Uchide-no-Kozuki

 Boneka palu, konon katanya mengabulkan harapan dan permintaan orang yang mengocok palu tersebut. Jadi, aku kita kocok palunya rame-rame dan berharap uang jatuh lagi langit~ xD [*plakkkkk]

Wara-Uma



Boneka jerami berbentuk kuda, dipercaya dapat mewujudkan panen yang baik. Jadi para petani nih kayaknya yang seneng nyimpen boneka ini :3 Yah, Hakase juga ga terlalu tau siii :3

Uso
Boneka kayu berbentuk boneka bullfinch, melambangkan dosa dan penderitaan pada tahun sebelumnya. Waah, kalo gitu kenapa disimpan ya? Bukannya seharusnya dibuang aja? :3 Bonekanya emang dimusnahkan pada tahun baru dan diganti dengan yang baru. Jadi seolah-olah kita terlahir kembali tanpa dosa, hehehe.

Okedeh, sekian. Gimana berminat punya salah satu dari mereka?


Source :
Japan in Popular Culture
©Fernando Kusuma