Banner

Senin, 24 Februari 2014

Fanfiction : Mysterious Phone [Part : 2]


Title : Mysterious Phone.. 
Author : Tsumugi Freecss 
Genre : Romance, Horor, Friendship, Family , Thiller
Chapter :  2/ 2
Cast : 
-Main Cast- 
>Choi Sooyoung 
>Kim Ryeowook 
>Kwon Yuri 
>Kim Yesung 
>Seo Joo Hyun

-Another Cast- 
>Cho Kyuhyun 
>Choi Minho (Sooyoung’s Oppa) 
>Choi Soojin (Sooyoung’s Eonni)
>Kwon Hyuk-jun (Yuri’s Oppa)
>Kim Jongjin (Yesung’s Dongsaeng) 
>The Others 





Hari berlalu begitu cepat, 2 hari selang kematian Kyuhyun, sesuatu yang buruk kembali meninpa kami berlima....
Hari itu hujan turun lebat, kilat saling menyambar, saat itu kami semua sudah membawa payung masing-masing, terkecuali Ryeowook. Ia masih menunggu Taeyeon mengantarkan payung untuknyaa...

Flashback , Taeyeon P.O.V 

“Aku harus segera mengantarkan Oppa payung!” ucap ku
Aku segera menuruni tangga rumah ku, tiba-tiba...
KRING! KRING! KRING!
“Yoboseyo?”
“Hey, Kim Taeyeon”
“Nugu Seyo?”
“Ini adalah terakhir kalinya kau dapat pergi keluar, karena Oppa mu gagal membubarkan klub-nya, jika kau ingin tetap hidup, diam di kamar mu, dan jangan temui Oppa mu, atau kau akan tiada”
TUUUUUUUUUUUT
“Ah! Paling hanya orang iseng” gumam ku

FLASHBACK END, Taeyeon P.O.V End

Ryeowook P.O.V 

Aku masih menunggu Taeyeon mengantarkan ku payung, tiba-tiba aku melihat sesosok gadis berlari dengan satu payung yang tertutup di tangan kirinya, dan sebuah payung yang memayungi dirinya di tangan kanannya, ia belari-lari kecil,
“Itu Taeyeon!” seru Yuri
“Oppa!” panggil Taeyeon, aku tersenyum dan melambai, akupun segera berlari, tetapi, saat aku baru saja melangkahkan kaki...
JEDUARRRRR!!!!!
“Taeyeon!!!” seru ku, aku segera berlari menuju Taeyeon,
“Ryeowook! Bahaya!” seru Yesung,
“Adikku.. Adikku...” gumam ku
“Taeyeon! Bangun! Taeyeon!” seru ku, bau hangus tercium pekat dari tubuh Taeyeon yang tersambar petir, ku peluk Taeyeon dengan erat, Taeyeon... kenapa kau harus mati...

Sooyoung P.O.V 

Aku begitu terkejut melihat kejadian itu, tiba-tiba, Yesung memukul ku
“Lihat! Lihat itu! Ini semua gara-gara kau! Jika kau membubarkannya lebih awal ini takkan terjadi!” seru Yesung sambil menarik kerah seragam ku dan menguncang-guncang tubuhku
“Yesung! Hentikan!” lerai Yuri
“Jangan menghalangi ku!” seru Yesung sambil mendorong Yuri hingga terjatuh,
“Yuri!” seru Seohyun, aku langsung menendang perut Yesung hingga ia terjatuh, kemudia aku berdiri dan hendak menghajar Yesung, tiba-tiba ku lihat Ryeowook datang sambil menggendong Taeyeon yang kini telah tak bernyawa lagi, tapi tak ku hiraukan kedatangannya, aku sudah terlalu kesal terhadap Yesung, saat aku hendak melayangkan pukulan pada Yesung...
“Hentikan! Jika kalian terus begini, salah satu dari kita akan mati!” seru Ryeowook, akupun membatalkan niat ku untuk menghajar Yesung, aku berdiri dan menarik nafas panjang...
“Baiklah... mulai detik ini, klub kita resmi di bubarkan!” ucap ku tegas
“Terlambat Babo! Sudah dua korban yang jatuh!” seru Yesung
“Sudahlah! Paling tidak ini bisa menghentikan korban jiwa!” seru Yuri
“Kau pikir seperti itu?” tanya ku, Seohyun, Yuri, dan Ryeowook mengangguk
“Baiklah, aku pulang” ucap ku, aku melangkah menuruni tangga, meninggalkan pintu utama, namun tiba-tiba....
“Kyaaa!” seru ku, aku terpeleset, dan kepala ku terbentur anak tangga. Cairan merah kental mengalir dari kepala ku...
“Sooyoung!” seru Seohyun dan Yuri
“Daijobu, mungkin ini adalah hukuman untukku” ucap ku sambil bangkit, dan kembali menuruni tangga, namun hal yang sama terjadi, kali ini kaki ku yang terluka dan aku terguling hingga ke bawah, aku langsung berdiri kembali dan berjalan sedikit menyeret menuju rumah. Aku berharap setelah kejadian ini, semua akan berakhir, akan berakhir....

             Aku terbangun dengan kepala pusing dan tubuh sakit semua,
“Ohayou, Sooyoung” sapa Minho
“Ohayou” jawab ku
“Sooyoung! Kau membuat ku khawatir!” seru Soojin dan Eomma sambil memelukku erat
“Ah, Mianhae Eomma Eonnie” ucap ku
“Ne, hari ini kau beristirahat saja” saran Eomma
“Aniyo Eomma, Daijobu dayo, aku akan sekolah” jawab ku sambil tersenyum
“Hontou?” tanya Minho
“Hm,” jawab ku.
Kami bertiga berangkat sekolah bersama seperti biasa, ketika sampai sekolah, aku langsung menemui Ryeowook untuk menghiburnya..
“Ne, Ryeowook” panggil ku
“Sooyoung-ah! Kau masuk  sekolah” ucap Ryeowook
“Kau juga” kata ku
“Apa luka mu sudah baik?” tanya Ryeowook
“Hey, seharusnya aku yang bilang begitu” gerutu ku, Ryeowook tertawa
“Hey, apa kau pikir ini semua akan berakhir?” tanya ku
“Ku harap begitu” jawabnya
“Yo Sooyoung!” sapa Yesung
“Hy” sapa ku dan Ryeowook
“Aku bertaruh, semuanya akan berakhir” ucap Yesung percaya diri
“Kau tidak boleh terlalu percaya diri, Babo!” kecam Yuri
“Itu menusuk sekali Yuri” ucap Yesung lesu
“Pegang kata-kata mu, Kim Yesung” ucap ku, Yesung tersenyum sombong dan kemudian pergi....
Apakah kalian pikir ini semua akan berakhir sampai di sini? Apakah korban jiwa akan terus berjatuhan? Atau berakhir? Bagaimana jika tidak? Apa yang harus aku lakukan!? Apa aku harus mati juga? Apa seluruh keluarga ku akan tewas juga? Bagaimana jika tidak... Bagaimana...

“Sooyoung!” panggil Soojin
“Ah! Eon!” jawab ku
“Kajja!” ajak Minho
“Kajja!” balas ku, kami bertiga berjalan sambil bercanda ria, tiba-tiba Soojin berlari di depan aku dan Minho,
“Lihat! Aku bisa menandingi mu!” seru Soojin
“Hati-hati Soojin” kata Minho, Soojin tersenyum kecil sambil berkacak pinggang, saat itu kami sedang berada di persimpangan, tiba-tiba dari jalan yang mengarah ke jalan raya, sebuah Mobil Truk Gandeng berjalan mundur dengan kencang mengarah ketempat Soojin berdiri,
“Soojin! Lari!” seru Minho
“Haah?” Soojin bingung dan melihat ke arah jalan itu, dan betapa terkejutnya ia melihat mobil itu sudah berada sekitar 1 meter darinya, ia hendak berlari, tetapi, itu terlambat, mobil itu terlebih dahulu menghantam tubuh Soojin, aku yang melihat kejadian itu spontan berteriak ketika darah Soojin yang bercripatan mengenai wajah ku, Minho yang berada cukup dekat dengan Soojin sudah berlumuran darah, aku langsung berlari mendekati Minho, Minho langsung memelukku erat... Tubuh Soojin remuk karena di tabrak secara keras, hanya tangannya yang masih utuh karena tidak tertimpa.. Aku benar-benar shock, kemudia aku teringat akan kata-kata Yesung tadi pagi, aku melepaskan pelukan Minho dan segera pergi ke rumah ke rumah Yesung,
“Yesung! Keluar kau!” seru ku
“Sooyoung, ada apa?” tanya Yesung
“Kau.. kau bilang ini semua akan berakhir! Kau bilang malapetaka akan berakhir! Uso! Uso! Uso!! Kau terlalu sombong! Kau pikir saran mu itu akan menghentikan ini!? Tidak BAKA! Eonnie... Eonnie.. tewas gara-gara perkataan sombong mu! Dan kau tau apa yang lebih buruk!? Mobil yang menabrak Eonnie ku.. adalah mobil keluarga mu! Kusooo...!! Kau! Aku tidak akan pernah memaafkan mu! Dan keluarga mu! Aku benci pada mu! Manusia sombong dan tak bisa berfikir secara jernih! Manusia berpikiran pendek!” maki ku 
“Sooyoung aku...”
“Sudahlah! Sekarang semuanya sudah terlambat! Kau bukan lagi sahabat ku! Bahkan kau bukan teman ku! Aku menyesal mengenal orang seperti mu!” ucap ku lagi
“Tapi, itu bukan salah ku sepenuhnya...” Yesung berusaha membela dirinya
“Bukan.. bukan kata mu!? Baiklah.. tapi itu salah keluarga mu!!” seru ku sambil meluncurkan pukulan ke wajah Yesung
“Itu belum cukup untuk membayar semua kesalahan mu! Baka! Baka!”  ucap ku
Tubuhku lunglai dan kemudian... BRUKK!
Aku berada di ruang kelas, tetapi aku merasa adanya Atmosfer yang aneh ini sekitar ku.... Aku memasuki ruang kelas, tetapi aku begitu terkejut ketika melihat Kyuhyun tergantung di jendela ruang kelas...
“Sooyoung... Ini semua salah mu....” seru Kyuhyun, aku terkejut bukan main aku langsung berlari keluar kelas dan betapa terkejutnya aku ketika aku di hadang oleh seorang gadis berpayung...
“TAEYEON!” seru ku...
“Pffff.... Ini salah mu,,, Eonnie...” ucap Taeyeon yang kala itu telah tewas tersambar petir
“Tidak! Itu bukan salah ku!” seru ku
“Nee, Dongsaeng.... Ini salah mu..” ucap Soojin yang sudah berlumuran darah dan setengah tubuhnya telah hancuur...
“Tidak.. Eon... itu bukan salah ku... Bukan! Bukan!” jerit ku...

Aku terbangun dari mimpi buruk itu, ku tatap sekeliling, dan aku sangat mengenali ruangan ini....
“Sooyoung... kau sudah sadar?” ucap Minho pelan
“Ne, sudah Oppa” jawab ku lembut
“E-eto, kita akan ke pemakaman... sebaiknya kau bersiap-siap” pesan Minho
“Ne” jawab ku singkat. Kami sekeluarga berangkat menuju pemakaman, sudah pasti untuk memakamkan Choi Soojin. Ku pikir ini semua akan segera berakhir dan terhenti sampai di sana, ternyata tidak... lalu apa yang harus ku lakukan?! Apa aku juga harus mati? Haruskah? Jika itu ku lakukan akankah kutukan ini berhenti? Jika iya, aku akan melalukannya dengan senang hati. Sebelum orang yang kami sayangi menghilang kembali....

               Aku bersekoah seperti biasa, kemudian aku teringat sesuatu. Aku segera berlari menuju ruang klub, firasat ku mengatakan ada seseorang yang menunggu ku di sana, dan benar saja...
“Ryeowook” seru ku
“Sooyoung, aku sudah dengar kabar itu...” ucap Ryeowook, aku menunduk
“Aku turut berduka cita” ucapnya lirih, air mata ku mulai berjatuhan...
“Ryeowook... apa yang harus ku lakukan... aku bingung...” tanya ku sambil menangis, Ryeowook menarik tangan ku, ia memelukku lembut
“Sooyoung, tenanglah... kita pasti akan menemukan jalan keluarnya, bersama” ucap Ryeowook bijak
“Bersama?” tanya ku
“Iya, bersama” sahut Yuri yang tiba-tiba muncul dari balik pintu
“Kalau bersama pasti bisa, ketua” tambah Seohyun yang juga muncul bersama Yuri
“Ini semua akan segera berakhir” ucap Yesung yang juga tiba-tiba muncul entah dari mana (nahloh, setan dong? *jeduakkk), aku tersenyum kecil,
“YOSH! Kita akan berjuang untuk memberantas kutukan ini!” seru ku
“YOSH!” seru yang lain. Kami mulai melakukan penelusuran, kami mulai dengan menelusuri ruangan klub. Saat menelusuri ruangan tersebut.. kami menemukan sesuatu yang tampaknya dapat menyelesaikan permasalahan selama ini...
“Kaset apa ini?” tanya Yuri bingung
“Ntahlah, mari kita dengarkan” ucap ku, kami berlima segera berkumpul untuk mendengarkan isi kaset itu.....

==Isi Kaset==

“Jika kalian mendengarkan ini, kalian pasti yang menggunakan ruangan klub ini.... Aku tau kalian pasti sudah kehilangan banyak orang yang kalian sayangi, tapi kelas ku.... lebih banyak kehilangan anggotanya.. Saat aku merekam ini.. jumlah siswa di kelas ku hanya tersisa 9 orang dari 27 siswa yang ada. Bayangkan saja... berapa banyak anggota kelas kami yang meninggalkan aku dan 8 orang yang tersisa. Baiklah, aku tidak akan basa basi lagi, ada cara untuk menghentikan kutukan itu... yaitu dengan cara, membunuh anggota ke-enam klub ini.... dalam sejarahnya... klub yang menempati ruangan ini hanya beranggotakan 5 orang, tetapi kita di selimuti halusinasi sehingga seolah-olah kalian itu ber-enam....”

== isi kaset END== 

“Anggota ke-enam?” tanya Seohyun bingung
“Ya, ada.. Walfiesman Hemi” jawab ku
“Tapi nama Walfiesman Hemi tidak pernah ada di absensi kelas mana pun!” seru Yesung
“Nah, itulah jawabannya...” tutur Ryeowook
“Berarti kita harus memusahkan Walfiesman Hemi?” tanya Yuri
“Kau benar, dan aku tau di mana kita bisa bertemu dengan Hemi” kata ku. Kami berlima segera pergi menuju taman, dan kami bertemu dengan seorang gadis berkacamata...
“Lee Sunye, apakah kau melihat Hemi?” tanya ku
“Walfiesman Hemi? Dia sudah pergi, jika kalian ingin bertemu dengannya, datanglah lebih awal lain kali” jawab Sunye
“Gumawo, Sunye” ucap ku, Sunye tersenyum tipis. Karena saat itu sudah sore, kami semua pulang ke rumah masing-masing.

Yesung P.O.V

Aku ingin ini semua segera berakhir, aku lelah diikuti perasaan was-was terus menerus..
“Oi, Hyung” seru Jongjin
“Ada apa?” tanya ku
“Ayo temani aku ke Pusat Perbelanjaan” pinta Jongjin
“Memangnya ada apa?” tanya ku
“Ada teman ku yang ulang tahun besok, yah ayo temani aku!” rengek Jongjin
“Iya, iya” jawab ku, kami berduapun berangkat menuju Pusat Perbelanjaan, saat berangkat semua berjalan dengan lancar, tetapi, saat kami akan pulang, aku mulai merasakan atmosfer yang berbeda di sekitar ku.... Saat kami akan naik lift, tiba-tiba tali sepatu ku lepas, buru-buru aku mengikatnya dan ternyata Jongjin sudah naik lift duluan... Aku buru-buru menelpon Jongjin
“Oi”
“Ada apa Hyung?”
“Tunggu Hyung di bawah”
“Ba......” Tiba-tiba suaranya terputus, suara gaduh mulai terdengar... dari dalam lift, mungkin kah? Aku berusaha menghilangkan semua pikiran buruk dari kepala ku, aku segera menuruni tangga darurat dan melihat apa yang terjadi di bawah.... ternyata.. dugaan ku benar... Jongjin tewas... Jongjin tewas karena lift yang ia naiki mengalami kerusakan fatal, kepala Jongjin pecah karena terbentur lantai lift... aku langsung menelpon semua anggota klub untuk secepatnya membunuh Hemi, tiba-tiba saja hujan turun dengan lebatnya.... petir saling menambar... dan seketika sebuah pohon tumbang dan menimpa seorang gadis, aku telah bertemu dengan ke-empat anggota lainnya
“Itu Hemi!” seru Sooyoung, aku yang kala itu membawa sebuah pisau langsung menghunus pisau ku...
“Tidak.. aku bukan orang ke-enam...” elak Hemi
“Kau... kau adalah anggota ke-enam!” seru ku seraya langsung menusuk kepala Hemi dengan Pisauku...

Yesung P.O.V End

Author P.O.V

Sejak insiden malam itu... tak ada seorangpun yang ingat tentang Walfiesman Hemi, kecuali ke-lima anggota klub itu, dan sejak itu pula, kutukan itu mulai berenti tak ada lagi korban jiwa yang berjatuhan, klub Peneliti Budaya-pun kembali berjalan seperti biasa, bahkan sangat lancar. Kehidupan mereka sudah normal kembali..

Sooyoung P.O.V 

Finally, ini semua berakhir, kutukan itu telah terhapuskan... kami berlima-pun membuat kaset dengan isi pesan yang hampir sama dengan pesan yang di buat beberapa tahun yang lalu, agar kutukan itu tak terjadi kembali.
“Seohyun” seru seorang pemuda
“Oi, Seo, ada Yonghwa!” seru Yesung
“E-eto... kami pergi dulu ya” ucap Seohyun seraya menerima rangkulan Yonghwa
“Bye” ucap ku
“Then, Aku dan Yuri juga pergi dulu yaa~” ucap Yesung sambil menarik tangan Yuri
“Bye Bye~” kata ku dan Ryeowook kompak, mereka berduapun meninggalkan ruangan klub
“Tinggal kita berdua” ucap Ryeowook sambil menatap ku dengan tatapan nakal
“Lalu?” tanya ku cuek
“Apa yang akan kita lakukan ya?” tanya Ryeowook dengan nada menggoda sambil melepas blazernya
“Apa yang akan kau lakukan, Baka?” tanya ku sambil menatapnya sinis, Ryeowook langsung memojokkan ku ke sudut tembok
“Apa yaa?” ucap Ryeowook sambil menatap ku lekat-lekat
“Mungkin merebut ciuman pertama mu..” goda Ryeowook
“MWO!? Hal itu tidak akan terjadi!” seru ku
“Siapa bilang?” ucap Ryeowook sambil mencengkram bahu ku kuat, keringat dingin mulai bertetesan dari tubuh ku, Ryeowook menjatuhkan ku ke lantai secara perlahan, kini aku terbaring di lantai dengan kedua tangan tercengkram kuat (jangan pada negative thingking yoo =,=)
“Apa yang kau lakukan!?” tanya ku sambil berteriak
“Mungkin memang seharusnya kita menikah” ucap Ryeowook sambil mengelus wajah ku, aku memalingkan wajah ku, Ryeowook mendekatkan wajahnya, aku memejakan mata ku, tiba-tiba
“Ahahahhaha, kau ini” tawa Ryeowook meledak
“Are?” tanya ku bingung, Ryeowook berdiri dan tertawa terbahak-bahak
“Astaga kau ini benar-benar Babo, mana mungkin aku melakukannya!” tawa Ryeowook semakin menggelegar
“Kauu...!!!” seru ku geram, aku langsung menendang perutnya
“Arrrkkkhhh!! Sakit...” keluh Ryeowook
“Itu hukuman untuk orang yang menyebalkan!” ucap ku sambil beranjak pergi...



END

Gimana? Kalo uda R jangan lupa R yaa~ xD
Menurut Hakase sih, alurnya ngebut luar binasa, terus ceitanya ga jelas alias GaJe kelas akut wkwkkwkwkwkwkk Ampuni Hakase yaa~ Karena sebenarnya ini FF lama, uda dari taun berapa gitu, cuma baru ditemuin :v Ohohohoho 

NB : Covernya salah T^T itu cover waktu masi promo dulu wkwkkwkwkwk ampun, cuma ketemu yang itu soalnya wiiiz~

Chapter One Here : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar